Saya lahir di
keluarga yang sederhana bisa di katakan kecukupan untuk kebutuhan sehari-hari, saya anak ketiga dari
empat bersaudara. Saya mempunyai kakak perempuan, kakak laki-laki serta adik
perempuan, Kehidupan yang saya jalani mulai dari saya kecil mungkin tidak jauh
berbeda dengan anak-anak pada umumnya, ya, walaupun sangat sederhana akan
tetapi saya sangat bersyukur kepada Allah SWT karena saya di beri orang tua dan
keluarga yang paham betul akan
pentingnya pendidikan untuk anak.
Hal yang saya ingat sewaktu kecil adalah saat
saya dan kakak-kakak saya selalu
berangkat sekolah bersama-sama, kami berangkat sekolah dengan berjalan
kaki sebab jarak antara rumah dengan sekolahan kami tidak terlalu jauh,
kebetulan juga kakak-kakak saya satu sekolahan dengan saya. Ketika di sekolahan
pun terkadang masih sering mengikuti kakak-kakak saya seperti kebanyakan anak
kecil lainnya, tak jarang saya menangis ketika ada salah satu teman kakak
menggoda saya bisa di katakan memukul atau pun mencubit saya, hal itu bisa
terjadi setiap hari, tetapi kakak saya yang mengetahui hal tersebut tidak
tinggal diam dan layaknya seorang kakak yang selalu melindungi serta membela
adik-adiknya.
seiring berjalannya waktu saya telah naik ke
kelas lima dengan sangat senang, karena berarti saya hanya tinggal beberapa
langkah lagi untuk dapat lulus dan melanjutkan ke sekolah menengah pertama
(SMP). Di kelas lima inilah psikis serta mental saya di hantam serta mengetahui
realita kehidupan yang sesungguhnya saya kehilangan sesosok bapak, seseorang
yang sangat saya kagumi karena kegigihannya, ke sabarannya, keikhlasannya,
semangat yang pantang menyerah dalam berjuang demi keluarga yang di cintainya.
beliau meninggalkan kami untuk selama-lamanya.
peran sebagai
tulang punggung keluarga saat ini di pegang oleh ibu kami, beliau meneruskan
pekerjaan bapak kami sebagai seorang petani, ya, itulah mayoritas pekerjaan di
daerah tempat tinggal kami. Dari
perjuangan yang keras Kakak perempuan saya sekarang menjadi seorang guru
dan bertugas bisa di bilang di daerah terpencil/pelosok Kabupaten Bojonegoro.
kakak laki-laki saya memilih bekerja setelah menamatkan pendidikan sekolah
menengah atas (SMA), saya sendiri saat ini melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi negeri terbuka (UT) di Bojonegoro jurusan S1 PGSD, sedangkan saat ini
adik saya meneruskan pendidikan di perguruan negeri Brawijaya (UB) di kota
malang