... BUKANKAH DENGAN BERDZIKIR KEPADA ALLAH, HATI AKAN TENTRAM ..?!? ...
Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Salah satu tanda kepribadian seorang
muslim itu adalah berdzikir. Kita dianjurkan berdzikir setiap saat, dari
bangun hingga tidur kembali. Secara harfiah, arti dzikir adalah mengingat Allah dengan menyebut nama-nama-Nya.
Insya Allah, dengan membiasakan lidah untuk mengucap kalimat-kalimat
thayyibah, akan semakin mempertinggi ma’rifat kita kepada Allah swt.
Dengan dekat kepada Allah, hati jadi tenang. Berikut ini adalah tujuh
kalimat thayyibah yang harus menjadi penghias bibir umat setiap waktu.
1. Bismillahirrahmanirrahim....
Diucapkan setiap kita mengawali segala perbuatan. Insya Allah, jika
lidah kita terbiasa, perbuatan ini sudah menjadi refleks kita, maka akan
lebih mudah bagi kita untuk menjaga diri dari perbuatan buruk. Karena
senantiasa kita diingatkan bahwa ada Allah yang melihat perbuatan kita.
Kalimat ini sekaligus mengingatkan kita, bahwa segala sesuatu adalah
milik Allah, termasuk diri kita yang hina ini. Juga setiap perbuatan
kita, hendaknya semua berada di garis yang ditetapkan Allah.
Dalam sebuah hadis Rasulullah menyatakan, “Bahwa setiap perbuatan baik
yang tidak dimulai dengan kalimat basmalah, maka perbuatan itu tak
berkah.”
2. Alhamdulillah ...
Inti dari ucapan dzikir
ini adalah ungkapan rasa syukur atas karunia dan rahmat Allah swt.
Sesungguhnyalah, pancaran perasaan syukur adalah energi kehidupan yang
sangat besar bagi manusia. Mereka yang paling banyak bisa bersyukur,
berarti telah memiliki yang terbanyak dibanding orang lain. Mengenai hal
ini difirmankan dalam QS. Ibrahim ayat 7, bahwa Allah akan menambah
rahmat nikmat-Nya kepada mereka yang mampu bersyukur.
Dengan
mengucap kalimat ini setiap selesai melakukan satu pekerjaan, manusia
seakan menguatkan keyakinannya bahwa tak akan pernah terjadi sesuatupun
tanpa campur tangan Allah. Jika sesuatu itu baik, dirasakan sebagai
pertolongan Allah. Jika sesuatu itu kurang baik, tetap disyukuri dengan
berkeyakinan bahwa itupun sudah lebih baik dari pada tidak sama sekali.
Dan manakala seseorang telah terbiasa mengucap syukur untuk hal-hal
yang kecil, maka ketika Allah menganugerahkan nikmat yang sedikit lebih
besar, maka kenikmatan yang dirasakan orang tersebut akan berlipat
ganda.
3. Astaghfirullah ...
Difirmankan dalam QS. Ali
Imran 135, “Orang-orang yang berbuat kekejian atau menzalimi dirinya
lalu ingat kepada Allah, maka minta ampunlah untuk mereka atas dosa-dosa
yang dilakukan.”
Sungguh Maha Suci Allah Yang Maha Sempurna.
Setelah Ia ciptakan manusia sebagai makhluk hidup yang secara
sunnatullah bisa berbuat khilaf, sekaligus Ia berikan ‘obat’ bagi
kekhilafan tersebut. Bagi mereka yang pandai meminum obat ini, maka
mereka tak akan terserang penyakit hati yang lebih serius. Allah Maha
Pengampun, terutama bagi siapapun yang segera bertobat begitu sadar
telah berbuat khilaf.
Ummat Islam harus membasahkan bibir
mereka dengan istighfar ini, sehingga noda-noda dosa yang sempat
menempel sedikit demi sedikit setiap hari tidak segera menumpuk menjadi
noktah hitam yang tebal. Semakin lama noda-noda ini tertumpuk, akan
menjadi semakin sulit untuk menghilangkannya. Maka benarlah bahwa
kebanyakan kesalahan besar berawal dari kekeliruan-kekeliruan kecil yang
tidak dibenahi.
Sayangnya, seringkali manusia terlambat
menyadari kekhilafannya itu. Untuk menghindari keterlambatan tobat, maka
dianjurkan untuk istiqamah mengucapkan dzikir ini setiap hari, terutama
setelah shalat, walau dirasakan tak ada kesalahan yang diperbuat.
Rasulullah saw sendiri, yang sudah dijamin ma’shum, (terjaga dari dosa),
dalam sehari mengucap istighfar setidaknya 100 kali.
4. Insya Allah ....
Diucapkan ketika seseorang berniat hendak melakukan sesuatu di masa
yang akan datang. Dzikir ini akan mengingatkan kita, bahwa kehendak
Allah adalah di atas segalanya. Tak seorangpun mengetahui apa yang akan
terjadi detik setelah ini. Itu sebabnya, tak akan pernah ada janji yang
diikat 100 % antar manusia, kecuali dengan menambahkan kalimat, Insya
Allah (QS. Al Kahfi, 23-24).
Sayangnya, banyak orang
mempergunakan kalimat ini secara keliru, hingga berkembang anggapan
bahwa kalimat mulia ini diucapkan sebagai kelonggaran untuk tidak
menepati janji. Perbuatan umum ini banyak menggejala dalam sebagian
masyarakat, sehingga membuat banyak orang memandang negatif kalimat ini.
Adalah tanggung jawab kita bersama, kaum muslim, untuk meluruskan
pandangan ini. Dimulai dengan diri kita sendiri. Mari kita buktikan
bahwa ucapan Insya Allah bukan berarti niat untuk melanggar. Akan tetapi
sebagai ikatan janji yang sudah pasti akan ditepati secara logika
manusia, disertai kepasrahan terhadap kehendak Allah yang sewaktu-waktu
bisa membuyarkan rencana.
5. Laa Haula walaa quwwata illaa billaah....
Dzikir yang merupakan pengakuan terhadap kefanaan manusia dan ke-Maha
Kuasanya Allah ini diucapkan ketika seseorang mengambil keputusan
(ber’azam). Kalimat thayibah ini adalah pancaran dari sikap tawakal
seseorang. Setelah berupaya nyata mempertimbangkan, maka ketika
keputusan diambil, dilanjutkan dengan tawakal kepada Allah, yang
dinyatakan dalam sikap menerima resiko apapun yang terjadi nantinya
akibat diputuskannya keputusan tadi. (Qs Ali Imran : 159).
6. Laa Ilaaha Illallah ...
Banyak hadis nabi Muhammad yang menyebutkan keutamaan kalimat thayibah
ini. Bahkan disebutkan pula sebagai kunci pintu surga. Dalam prakteknya,
masih banyak muslim yang terus menerus melafalkan kalimat ini dalam
setiap kesempatan, sayangnya, masih hanya sekedar refleks bibir saja.
Padahal, andai seseorang mengucapkan dzikir ini sembari mengupas
hikmahnya, sungguh nikmat dan manfaatnya akan diperoleh tiada
habis-habisnya. Karena penjabaran arti dari kalimat ini begitu luasnya.
Dan manfaatnya pun bisa dirasakan di setiap waktu dan dalam kondisi
apapun. Intinya satu; mengingat kebesaran Allah SWT.
7. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun ...
Sungguh benar bahwa manusia adalah milik Allah, dan setiap inci
pergerakan tubuhnya beradadalam genggaman Nya. Namun kenyataan bahwa
segala sesuatu itu pasti kembali kepada pemiliknya, Allah SWT, tak
jarang sulit untuk bisa diterima manusia. Dzikir yang diucapkan di saat
menghadapi musibah ini akan membantu kita untuk mengingat akan hal ini.
Insya Allah, dengan membiasakan meresapi hikmah kalimat ini, kita
menjadi lapang dada dalam menghadapi setiap peristiwa, seburuk apapun,
yang sudah menjadi takdir kita. Semakin dalam seseorang menghayati
hikmah dzikir ini, semakin ringan dia menghadapi kehidupan yang berat
ini, tanpa harus menghadapi stress maupun depresi.
Ketika badan bergetar menyebut nama Nya ....
Ketika air mata mengalir membasahi raga
Ketika alam pikiran di dalam keheningan...
Ketika kelopak mata merapat ke dalam perasaan...
Ketika biduk nurani mulai ditambatkan...
Ketika hati berpadu dengan hati Nya...
Ketika badan bersimpuh duduk berhadapan dengan Nya..
Ketika bibir dengan lirih mengucap kalimah...
Ketika kerinduan mulai terobati ....
Allah menyapa dengan lembut nama kita...
Allah dengan sangat santun menyediakan waktu buat kita
Allah tawarkan kemuliaan kepada kita....
Diberinya kita mahligai ketenangan hati
Dihadiahkan kepada kita istana kesejukan jiwa
Allah tuang air kesegaran sukma...
Disiramkan kepada bejana kekhusuan
Dibanggakannya atas para malaikat nama kita
Disepadankan dengan bintang – bintang di langit
Yang memancarkan cahaya
Di umpamakan seperti lilin dimalam gulita...
Dikatakan kepada kita seperti manusia yang hidup bernyawa ...
Dibersihkannya hati kita dari karat dosa
Ketika cahaya hati telah menembus alam semesta..
Mengembara menembus ruang dan waktu...
Menyingkap semua misteri ghaib ...
Akal dan pikiran tak berkutik membaca kehebatan penciptaan...
Panah ingatan dibidikkan pada
Ke Maha Sucian Sang Khaliq...
Subhanallaah………..
Subhanallaah……….
Subhanallaah……….
Tiada yang mampu menyamaiNya
Subhanallaah……..
Subhanallaah……….
Subhanallaah……….
Tiada yang mampu menandingiNya
Allah……….
Allah………..
Allah…………
Tak ada kesia-sian atas penciptaan Engkau
Tiada keraguan atas janji Engkau
Tiada kemuliaan selain Kursi Mu
Tiada kekuasaan selain Singgasana Mu
Tiada kesombongan selain milik Mu...
Wallahu A'lam Bishawab ..
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...
Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Semoga bermanfaat dan Dapat Diambil Hikmah-Nya ... Klik Disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar